Situasi MU Musim Ini: Seperti Lingkaran yang Tak Berujung - Slotbom Slot Online
Situasi MU Musim Ini: Seperti Lingkaran yang Tak Berujung
slotbom -Era Ruben Amorim di Manchester United belum membawa perubahan signifikan. Jaap Stam, mantan pemain belakang, menilai Setan Merah seolah terperangkap dalam siklus yang sama.
Hingga pekan ke-32, Manchester United masih menempati peringkat rendah dalam klasemen Liga Inggris.
Pada musim ini, Manchester United juga mengalami serangkaian kesulitan sejak permulaan kompetisi.
Terlepas dari kehadiran manajer berkebangsaan Portugal tersebut, performa Manchester United belum menunjukkan tren positif. Amorim juga mengimplementasikan perubahan skema permainan dengan menggunakan tiga bek di lini belakang.
Dalam pertandingan terakhir ketika Manchester United menelan kekalahan telak 1-4 dari Newcastle United, Ruben Amorim tercatat masih mengimplementasikan formasi tiga bek yang terdiri dari Victor Lindeloef, Leny Yoro, dan Nousair Mazraoui. Skema tersebut dinilai kurang adaptif dan berpotensi menimbulkan risiko di tengah berlangsungnya musim kompetisi.
"Ini jelas langkah berisiko, tetapi itu mencerminkan bagaimana klub telah dijalankan selama dekade terakhir," kata Jaap Stam, yang membela MU pada 1998-2001 itu. login slotbom
"Menurut Jaap Stam, mantan pemain belakang MU pada periode 1998-2001, yang dikutip oleh Daily Mail, langkah ini jelas merupakan sebuah risiko, dan sekaligus menjadi representasi dari bagaimana klub telah dikelola selama sepuluh tahun terakhir."
"Sebagai entitas klub besar, imperatif hukumnya untuk memiliki filosofi yang ajeg dan identitas yang solid. Klub itu sendiri semestinya memiliki metodologi bermain yang terstruktur, yang kemudian menjadi dasar dalam menyeleksi manajer yang kompatibel. Akan
Stam, yang memiliki catatan prestasi gemilang berupa tiga gelar juara Liga Primer Inggris dan satu mahkota Liga Champions bersama Manchester United, menilai bahwa klub harus mengakhiri pola yang tidak produktif ini. Ia berpendapat bahwa klub memerlukan visi yang komprehensif, khususnya terkait dengan identitas permainan yang ingin diusung.
"Inilah perbedaan mendasar dalam pendekatan. Alih-alih terus-menerus berkutat membangun sistem yang mengikuti keinginan manajer baru, klub seharusnya memiliki landasan filosofi yang kuat dan memilih manajer yang kompatibel. Ini akan menjaga konsistensi dan menghindarkan kita dari keharusan merintis segalanya dari awal berulang kali," tegas Jaap Stam.
"Selama periode aktif bermain, preferensi saya tertuju pada adanya kejelasan dan struktur yang terdefinisi. Implementasi sistem yang mengalami perubahan secara konstan berpotensi menimbulkan frustrasi, mengingat kesulitan adaptasi dan pemahaman peran yang diemban. Stabilitas merupakan elemen krusial bagi perkembangan pemain, dan inkonsistensi filosofi dapat menghambat laju kemajuan," demikian pernyataan mantan pemain Timnas Belanda tersebut.