Ketika Indonesia Tolak Keluarkan Visa Atlet Israel di Asian Games 1962 - Slotbom Slot Online
Ketika Indonesia Tolak Keluarkan Visa Atlet Israel di Asian Games 1962
slotbom Indonesia Tolak Kehadiran Atlet Israel di Asian Games 1962
Pada tahun 1962, Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah penyelenggaraan Asian Games keempat. Di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno, pesta olahraga terbesar di Asia tersebut digelar di Jakarta pada 24 Agustus hingga 4 September.
Sebanyak 1.460 atlet dari 12 negara berpartisipasi dalam ajang tersebut, yang menjadi sorotan internasional karena menunjukkan kemampuan Indonesia yang saat itu baru merdeka dalam menggelar ajang olahraga bertaraf internasional. Asian Games 1962 juga menandai debut bulu tangkis sebagai salah satu dari 13 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Namun, salah satu momen yang paling menyita perhatian dunia kala itu bukan hanya soal prestasi, melainkan keputusan politik Indonesia terkait keikutsertaan kontingen Israel.
Pemerintah Indonesia saat itu menolak mengeluarkan visa bagi para atlet Israel. Keputusan ini diambil karena Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan Presiden Soekarno secara tegas menolak menjalin relasi dengan negara yang dianggap sebagai penjajah atas Palestina.
Sebagai konsekuensi dari keputusan tersebut, Indonesia dikenai sanksi oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC), berupa denda administratif. Meski demikian, penyelenggaraan Asian Games tetap berlangsung dengan sukses secara teknis dan logistik. login slotbom
Sikap politik Indonesia terhadap Israel sejatinya bukan hal baru. Lima tahun sebelumnya, pada kualifikasi Piala Dunia 1958, Indonesia juga menolak bertanding melawan Israel. Pada saat itu, Indonesia seharusnya menghadapi Israel dalam laga playoff. Namun, permintaan Indonesia agar pertandingan digelar di tempat netral ditolak FIFA. Akibatnya, Indonesia memilih mengundurkan diri dari kualifikasi.
Di tengah dinamika politik tersebut, Asian Games 1962 tetap meninggalkan catatan membanggakan bagi Indonesia. Perhelatan dibuka secara resmi oleh Presiden Soekarno di Stadion Utama Senayan (sekarang Gelora Bung Karno). Jepang keluar sebagai juara umum dengan perolehan 73 medali emas, 56 perak, dan 23 perunggu.
Indonesia sendiri berhasil finis di posisi kedua dengan 11 medali emas, 12 perak, dan 28 perunggu hasil yang mencerminkan kekuatan atlet-atlet nasional di masa awal kemerdekaan.
link alternatif : slotbom