Luca Marini mendesak perubahan pada format kualifikasi yang diterapkan di MotoGP - Slotbom Slot Online

03 Nov 2025
 

Luca Marini mendesak perubahan pada format kualifikasi yang diterapkan di MotoGP

slotbom Pembalap Honda Racing, Luca Marini, menilai sistem yang ada membuat kegagalan masuk Q2 menjadi kerugian besar bagi pembalap. Ia mendesak adanya revisi format dengan menambah jatah pembalap yang lolos ke kualifikasi kedua.

Marini percaya bahwa kualifikasi MotoGP saat ini terlalu sulit. Solusinya, ia merekomendasikan agar sistem tersebut direvisi supaya ada kelonggaran jumlah pembalap yang berhasil maju dari Q1 ke sesi penentuan posisi start, Q2.

Dulu, sesi kualifikasi penentu posisi grid hanya satu putaran waktu, mirip dengan yang terjadi pada sesi latihan bebas. Format ini berganti sejak 2013 menjadi sistem dua tahap: Q1 untuk pembalap yang tidak otomatis lolos, dan Q2 untuk pembalap yang berhak memperebutkan pole position (10 pembalap tercepat ditambah 2 pemenang Q1). Setiap sesi kualifikasi berdurasi 15 menit.

Format kualifikasi yang ada telah bertahan, namun dampak dan urgensinya semakin besar. Ini karena tingkat kesamaan performa motor di grid MotoGP semakin tinggi, dan yang kedua, balapan sprint yang dimulai pada 2023 telah menjadi faktor penentu baru yang mengubah strategi seluruh akhir pekan.

Kemunculan balapan sprint telah memastikan bahwa setiap hari seri MotoGP kini memiliki nilai taruhan tersendiri. Jumat menjadi hari penentu tiket langsung ke Q2 melalui catatan waktu Practice, yang mengharuskan tim dan pembalap tampil maksimal sejak awal. Sabtu menjadi fokus utama untuk memperebutkan posisi terdepan (pole position) dan mengumpulkan poin awal melalui sprint. Sedangkan Minggu tetap didedikasikan untuk balapan panjang sebagai acara puncak. login slotbom

Menyikapi tekanan yang ada, Marini percaya kualifikasi MotoGP terlalu ketat dan perlu direvisi. Ia menunjukkan bahwa meskipun ia memiliki pace balap yang kompetitif (mirip Joan Mir yang meraih podium), penampilan buruknya di kualifikasi (posisi ke-13) di Malaysia menghalangi potensinya. Ia menyimpulkan bahwa sistem lolos dari Q1 ke Q2 harus dilonggarkan dengan meningkatkan jumlah tempat yang tersedia.

Menurut pembalap Honda itu, "Gagal lolos ke Q2 adalah hambatan yang luar biasa serius." Oleh karena itu, ia mengusulkan agar formatnya dikaji ulang bersama-sama. Marini khawatir kecelakaan atau bendera kuning dapat menghancurkan hasil akhir pekan karena kualifikasi kini menjadi lebih penting seiring dengan digelarnya dua balapan (sprint dan balapan utama).

Pembalap Italia itu mengklarifikasi protesnya dengan usulan: "Kita bisa saja memperbanyak jumlah pembalap yang dapat melaju dari Q1 ke Q2." Dengan demikian, pembalap yang meskipun gagal masuk Q2 secara otomatis, tetapi memiliki pace balap pemenang, akan tetap memiliki kesempatan yang sama. Ia menutup dengan catatan bahwa "Mengingat keadaan format saat ini, kami harus segera siap sejak sesi latihan dimulai, seperti yang kami tunjukkan di beberapa balapan terakhir."

Fakta statistik menunjukkan bahwa Luca Marini, di MotoGP 2025, termasuk pembalap yang paling sedikit lolos otomatis ke Q2 (enam kali) setelah sesi Practice. Raihan enam kali lolos langsung ke Q2, yang terjadi di enam sirkuit yang disebutkan, setara dengan Vinales, Miller, dan Rins, tetapi lebih baik dari Binder, Fernandez, Espargaró, Bastianini, Ogura, dan Martín. Data ini memperjelas mengapa ia menganggap format kualifikasi saat ini sangat sulit.
l
link alternatif : slotbom

 
We use cookies to improve your experience on our website. By browsing this website, you agree to our use of cookies.